Site icon Pos Daerah

Elang Tertembak, Komunitas Purbalingga Gelar Aksi Jaga Hutan Sisik Naga

Elang Tertembak, Komunitas Purbalingga Gelar Aksi Jaga Hutan Sisik Naga

PURBALINGGA, Kasus penembakan seekor Elang Ular Bido (Spilornis cheela) di Hutan Sisik Naga, Purbalingga, menjadi pemicu gelombang keprihatinan dari komunitas pecinta alam. Aksi deklarasi bertajuk Aksi Bersama Jaga Hutan Sisik Naga digelar Minggu malam, 11 Mei 2025 di Bioskop Misbar Taman Kota.

Dalam aksi tersebut, para aktivis lingkungan menyerukan perlindungan nyata terhadap hutan dan satwa langka yang kini makin terdesak. Gunanto Eko Saputro, Koordinator Aksi Bersama, menyebut insiden ini sebagai sinyal darurat bagi pelestarian hutan Purbalingga.

Elang Tertembak, Komunitas Purbalingga Gelar Aksi Jaga Hutan Sisik Naga

Tak hanya perburuan liar, Hutan Sisik Naga juga menghadapi ancaman serius dari perambahan dan penebangan ilegal. Gunanto menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak, dari warga hingga pemerintah, untuk menghentikan kerusakan ini.

Hilangnya Satwa Liar, Suara Warga Desa

Imam Hidayat, warga Desa Tanalum, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia mengungkapkan bahwa satwa liar yang dulu mudah dijumpai di sekitar rumah kini makin sulit ditemukan.

“Kondisi ini harus dihentikan sebelum semuanya benar-benar punah,” katanya.

Baca juga: Indonesia Pecahkan Rekor Stok Beras Tertinggi 57 Tahun Terakhir, Tembus 3,5 Juta Ton Tanpa Impor

Pemerintah Turut Dukung Gerakan Jaga Hutan

Mukodam, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, mewakili Bupati Fahmi Muhammad Hanif menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan ini. Pemerintah siap bersinergi dalam edukasi dan pengawasan.

Sebagai tindak lanjut, komunitas akan memasang plang larangan berburu serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa sekitar hutan.

Hutan Sisik Naga: Surga Terakhir yang Terancam

Hutan ini dikenal sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati Purbalingga. Dua ekspedisi pada 2020 dan 2024 mencatat keberadaan 68 jenis burung, primata, mamalia kecil, dan ratusan tumbuhan endemik.

Deklarasi aksi ini menjadi simbol kesadaran kolektif masyarakat Purbalingga bahwa kelestarian alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama demi masa depan generasi mendatang.

Exit mobile version