JOMBANG – Kasus pelecehan seksual di Jombang terus menjadi perhatian serius. Data dari Women’s Crisis Center (WCC) Jombang mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, terdapat 416 kasus pelecehan seksual yang ditangani.
Pada tahun 2024 saja, tercatat 95 kasus, dengan dominasi kasus kekerasan seksual sebanyak 43 kasus. Menyedihkan, delapan di antaranya dilakukan oleh ayah tiri.
Maraknya Kasus Pelecehan oleh Ayah Tiri di Jombang: Tantangan dan Harapan
Direktur WCC Jombang, Ana Abdillah, menyoroti tren meningkatnya kasus kekerasan oleh ayah tiri. Ia menyesalkan mengapa rumah, yang seharusnya menjadi tempat aman, justru menjadi ruang terjadinya kekerasan.
Menurutnya, para ibu perlu memastikan bahwa pasangan baru mereka dapat menjadi figur yang aman bagi anak-anaknya.
Ana juga menyinggung salah satu kasus viral di Kecamatan Kabuh, di mana seorang anak mengalami pelecehan oleh ayah tirinya sejak usia sekolah dasar hingga dewasa.
Fenomena ini menjadi perhatian khusus karena sering kali ibu kandung korban justru membela pelaku, yaitu suaminya. Hal ini, menurut Ana, menjadi tantangan besar dalam membantu pemulihan korban.
Baca juga:vPemkot Mojokerto Rayakan HUT Ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
WCC Jombang terus mendorong orang tua dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan korban.
Selain itu, perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya memilih pasangan yang mampu menciptakan rasa aman bagi keluarga menjadi pesan utama.
Dengan upaya bersama, harapannya kasus-kasus seperti ini dapat diminimalkan di masa mendatang.