TRC DPUPR Berau perbaiki jalan poros rusak yang menghubungkan tiga kampung, yaitu Bena Baru, Pegat Bukur, dan Inaran, sebagai upaya darurat untuk menjaga akses tetap lancar setelah banjir. Kerusakan jalan terjadi akibat struktur tanah yang labil dan curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Perbaikan ini jadi tindak lanjut dari kunjungan Wakil Bupati Berau ke lokasi banjir beberapa waktu lalu. Menurut Junaidi, Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR, kerusakan jalan sudah mencapai panjang 80 meter dan melebar sampai 8 meter ke badan jalan.
Saat ini, perbaikan dilakukan secara swadaya oleh Tim Reaksi Cepat, karena belum ada anggaran khusus untuk penanganan permanen.
Kerusakan Jalan di Berau Butuh Penanganan Serius
Perbaikan sementara yang dilakukan termasuk pengamanan sisi jalan agar tidak terjadi longsor susulan. Namun, kondisi ini belum cukup untuk menjamin keamanan jangka panjang.
Dibutuhkan dinding penahan tanah dan penguatan struktur bawah agar jalan bisa kembali kokoh dan nyaman dilintasi.
Baca juga: Rekomendasi Pasar Takjil di Malang, Surganya Kuliner Ramadan!
TRC DPUPR berharap adanya alokasi dana Rp3–4 miliar dari APBD Perubahan tahun 2025 untuk membiayai perbaikan permanen. Jika disetujui, pembangunan dan pengaspalan bisa segera dimulai tahun depan.
Infrastruktur Aman untuk Akses Warga Kampung
Meski masih dalam tahap darurat, setidaknya perbaikan ini bisa membantu warga tetap bisa beraktivitas. Untuk kamu yang tertarik mendalami isu infrastruktur dan lingkungan, kamu bisa baca lebih lanjut di National Geographic Indonesia.
TRC DPUPR Berau perbaiki jalan poros rusak demi menjaga konektivitas antar kampung tetap terjaga, meski masih menunggu solusi permanen dari pemerintah daerah.